Senin, 06 Maret 2017

Kimia Lingkungan ( Efek Tumpukan sampah )

Tugas Kimia Lingkungan


Tumpukan sampah setiap hari selalu bertambah, sebagai contoh pertambahan sampah di Palembang kurang lebih 1200 ton/hari, apa efek yang timbul (bahaya laten) dari kondisi tersebut?
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki visi Indonesia bebas sampah 2020, bagaimana hal tersebut dapat terwujud?
Jawab :
Efek yang timbul (bahaya laten) dari kondisi tersebut :
1. Global warming
    Dari  beberapa literatur yang telah saya baca, tumpukan sampah yang banyak akan menimbulkan gas metana (CH4). Satu ton sampah dapat menghasilkan 50 kg gas metana. Palembang  mengalami pertambahan sampah 1200 ton/hari. Hal ini berarti 1200 ton/hari x 50 kg/ton sehingga dihasilkan gas metan 60.000 kg/hari ataupun 60 ton/hari gas metana yang dapat dihasilkan. Gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang 21 kali lebih kuat daripada gas CO2. Sehingga gas metana yang banyak tersebut akan terkumpul di atmosfer dan dengan demikian panas matahari yang dipancarkan ke bumi saat akan dipantulkan lagi ke luar bumi, akan terpantul lagi ke bumi. Sehingga suhu di bumi akan bertambah karena panas terperangkap di atmosfer bumi. Dampak akan terasa langsung di daerah sekitar tumpukan sampah. Lingkungan di sekitar tumpukan sampah akan lebih panas daripada daerah yang tidak terdapat tumpukan sampah.
    Global warming sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Apabila panas bumi meningkat maka akan terjadi pencairan es di kutub dan permukaan air laut akan meningkat sehingga tidak menutup kemungkinan pulau kecil akan tenggelam. Global warming menyebabkan lapisan ozon di atmosfer menipis sehingga sinar UV akan masuk tanpa filter dari ozon. Dapat kita ketahui bahwa apabila terpapar sinar UV dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker kulit. Suhu di bumi meningkat dan akan menyebabkan penggunaan AC semakin banyak, sehingga global warming tidak dapat dicegah.
2. Pencemaran Tanah
    Komponen tanah akan terganggu dan kualitasnya menjadi menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya zat kimia berbahaya yang tersimpan ataupun turun ke dalam tanah. Dengan demikian tanah di sekitar tumpukan sampah tidak cocok dijadikan lahan untuk bercocok tanam.
3. Pencemaran Air
    Perairan di sekitar tumpukan sampah sangat berbahaya karena adanya zat-zat kimia yang terlarut. Zat-zat kimia berbahaya ini dapat larut ketika hujan sehingga akan terbawa ke aliran perairan seperti sungai. Dengan demikian air sekitar tumpukan sampah tidak baik untuk digunakan.
4. Pencemaran Air Tanah
    Air dalam tanah di bawah tumpukan sampah menjadi menurun kualitasnya akibat zat kimia berbahaya. Sehingga tanaman sekitar lokasi menjadi tidak baik untuk dikonsumsi dan juga bisa terjadi magnifestasi biologis. Air sumur di sekitar lokasi juga sudah tercemar.
5. Pencemaran Udara
    Pencemaran udara yang terjadi berupa tersebarnya aroma yang tidak sedap dari tumpukan sampah tersebut. Bau ditimbulkan akibat adanya bakteri yang tumbuh di tumpukan tersebut. Sehingga bagi warga yang tinggal di daerah sekitarnya akan membahayakan kesehatan apabila setiap hari terpapar.
6. Merusak Estetika
    Tumpukan sampah tentu saja akan merusak pemandangan karena sampah termasuk sesuatu yang sudah tidak diinginkan lagi oleh manusia. Tumpukan sampah yang tidak teratur menjadi tidak nyaman untuk dipandang.
7. Banjir
    Tumpukan sampah dapat menyebabkan banjir karena sampah tidak terdegradasi dan terbawa aliran air. Sehingga sampah dapat menumbat dan terjadi luapan air.
8. Krisis Lahan
    Pada masa sekarang ini lahan menjadi masalah yang sangat serius. Lahan tidak bertambah sedangkan pertumbuhan manusia terus meningkat. Sehingga sudah banyak lahan yang menjadi tempat tinggal. Dan jarang sekali ada yang mau lokasi tinggalnya berdekatan dengan lokasi sampah. Sehingga keberadaan tumpukan sampah ini menjadi masalah. Selain itu lahan untuk sampah hanya sedikit dan pertambahan jumlah sampah sangat banyak. Sehingga sampah akan terus menerus menjadi tumpukan.
9. Longsor
    Pada tahun 2005 terjadi longsor di suatu tempat pembuangan sampah akhir di Indonesia. Hal ini terjadi akibat adanya tumpukan gas metana yang mendesak keluar sehingga tumpukan sampah tersebut meledeak dan menyebabkan longsor. Pada kejadian ini terdapat korban jiwa kurang lebih 100 orang. Tentulah ini dampak yang sangat membahayakan bagi lingkungan di sekitar tempat tumpukan sampah tersebut.
10.  Dampak sosial
          Keberadaan tumpukan sampah tentunya akan berdampak pada keadaan sosial masyarakat di sekitarnya. Hal ini terjadi karena tidak ada yang ingin rumahnya dekat dengan pembuangan sampah. Tentu saja akan terjadi perselisihan antar penduduk.
11.  Gangguan kesehatan
    Tumpukan sampah mengandung banyak bakteri sehingga dapat menjadi sumber penyakit. Lalat dan nyamuk banyak di sekitar lokasi tersebut. Sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti diare, tifus, DBD. Hal ini dapat terjadi apabila berada di ruang lingkup ataupun lingkungan yang kurang bersih. Tumpukan sampah juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan karena adanya gas-gas beracun yang dihasilkan dari proses degradasi ataupun pembusukan material organik maupun oksidasi bahan anorganik. Pada lingkungan tumpukan sampah juga terjadi krisis oksigen (O2) karena pada proses biologis dan oksidasi memerlukan oksigen.
   

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki visi Indonesia bebas sampah 2020, bagaimana hal tersebut dapat terwujud?
1. Pengurangan jumlah sampah secara bertahap
    Masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan sesuatu yang menghasilkan sampah. Tentu saja apabila program bebas sampah begitu saja dilakukan akan membuat masyarakat merasa sulit. Tetapi apabila dilakukan dengan bertahap maka visi tersebut bias saja berjalan. Misalnya dengan pengurangan pemakaian sampah plastik. Sampah plastik merupakan sampah yang terdegradasi dalam jangka waktu yang lama. Sehingga sampah plastik akan terus menumpuk. Apabila pemakaiannya dikurangi maka secara bertahap volume sampah dapat berkurang.
2. Pengolahan secara benar
    Sampah harus dikelola dengan benar dan sesuai dengan kegunaannya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan sampah. Contohnya pengelolaan sampah plastik dengan pirolisis yang menghasilkan minyak. Dengan demikian sampah yang dihasilkan dapat berguna untuk kegiatan lainnya. Pengolahan plastik lainnya berupa daur ulang plastik. Plastik yang tidak dapat digunakan lagi dapat diolah ataupun didaur ulang sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat, contohnya ember, kursi dan peralatan plastik lainnya. Kaca juga dapat didaur ulang sehingga tidak terjadi penumpukan sampah kaca. Kaca dapat didaur ulang menjadi kaca kembali walaupun komponennya tidak sebagus awalnya.
    Sampah organik juga dapat diolah dengan cara composting. Komposting merupakan cara untuk membuat kompos dengan bahan organik. Karena sampah organik mengandung banyak mikroorganisme. Sehingga sampah makanan ataupun pertanian dapat digunakan dan tidak menumpuk. Selain itu juga pupuk sangat berguna untuk bidang pertanian.
3. Penggolongan sampah berdasarkan jenisnya
    Selama ini memang sudah dilakukan pemisahan tong sampah untuk sampah organik dan anorganik. Namun kesadaran masyarakat untuk membuang sampah berdasarkan jenisnya tersebut masih minim. Sehingga perlu dilakukan program yang lebih gencar lagi agar masyarakat membuang sampah berdasarkan jenisnya. Dengan demikian akan mempermudah untuk pengelolaan sampah tersebut. Sehigga sampah dapat langsung diolah tanpa harus menjadi tumpukan terlebih dahulu.
4. Melakukan 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
-          Reuse
          Reuse ataupun penggunaan kembali dapat dikatakan sebagai langkah pasti dan sederhana yang dapat dilakukan oleh segala lapisan masyarakat. Kita dapat menggunakan lagi barang-barang yang dapat digunakan berulang. Misalnya kantong plastik yang sudah ada, dapat kita gunakan lagi untuk membawa barang-barang. Dan kita mulai mengganti barang-barang sekali pakai dengan barang yang dapat digunakan berkali-kali. Contohnya dengan mengganti streofoam untuk bungkus makanan dengan kita membawa wadah sendiri dari rumah sehingga wadah tersebut bias dicuci dan digunakan kembali tanpa menghasilkan sampah. Sampah plastik yang tidak dapat digunakan lagi dapat dijadikan kesenian, misalhnya plastik molto, rinso dapat dijadikan kerajinan tangan pembuatan tas. Selain sampah yang digunakan menjadi berguna, lapangan pekerjaan pun terciptakan dari hal sederhana ini. Contoh lain seperti menggunakan kertas yang masih terdapat halaman yang kosong sehingga ketika dibuang kertas tersebut memang sudah tidak bisa digunakan atau bagian untuk digunakan sudah tidak ada.
-          Reduce
          Reduce ataupun pengurangan sampah dapat kita lakukan dimanapun. Mengurangi jumlah plastik yang digunakan dengan membawa kantong belanja sendiri. Kita mulai mengurangi bahan sekali pakai, misalnya streofoam untuk wadah makanan. Streofoam hanya bisa digunakan sekali dan streofoam terdegradasi dalam jangka waktu yang lebih panjang dari plastik. Sehingga streofoam lebih berbahaya daripada plastik.
-          Recycle
          Recycle ataupun daur ulang merupakan langkah untuk mengolah lagi sampah yang sudah ada. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sampah platik, kaca dapat didaur ulang sehingga menghasilkan sesuatu itu kembali.
5. Instalasi pengolahan sampah sederhana setiap komplek
          Jika instalasi sampah dibangun setiap komplek ataupun perumahan maka akan mengurangi volume sampah yang berpotensi menjadi tumpukan. Contohnya seperti instalasi pengolahan sampah plastik dan bahan organik. Sedangkan sampah lain dengan bahan kimia yang lebih kompleks ataupun perlu penanganan khusu dikumpulkan pada suatu tempat yang khusus mengolahnya.
6. Pembersihan lokasi sampah
          Aliran air seperti sungai seringkali menjadi jalur bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya untuk membuang sampah. Sehingga sering dijumpai sampah dipinggiran sungai ataupun yang ikut terbawa arus. Oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan sampah agar sungai menjadi bersih dan masyarakat menjadi enggan untuk membuang sampah ke sungai tersebut. Selain itu sungai yang bersih tanpa sampah akan lebih baik kualitasnya untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Alat pengolahan sampah modern
          Visi bebas sampah akan terwujud apabila terdapat alat pengolahan sampah modern yang dapat mengolah sampah dalam jumlah besar dengan waktu singkat. Dengan demikian akan sebanding jumlah sampah yang dihhasilkan dengan jumlah sampah yang diolah. Sehingga tidak ada penumpukan sampah.
8. Peraturan pembuangan sampah
          Selama ini belum ada peraturan khusus untuk yang membuang sampah. Sehingga masih sering kita jumpai masyarakat yang membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai. Jika peraturan dibuat dengan adanya hukuman dan diawasi dengan khusus maka masyarakat akan terbiasa teratur untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga tidak akan kita lihat lagi sampah di sungai ataupun fasilitas umum lainnya.
9. Penyuluhan tentang sampah

          Dengan adanya penyuluhan bahaya sampah kepada masyarakat umum, maka masyarakat akan mengetahui mengenai sampah, baik itu bahaya, dampak dan pengolahannya. Jika masyarakat sudah tau maka akan timbul kesadaran untuk membantu program pemerintah dalam visi bebas sampah. Selain itu juga dengan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat merubah kebiasaan menghasilkan sampah dengan kebiasaan yang mengurangi volume sampah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar