Tugas Kimia Lingkungan
Tumpukan
sampah setiap hari selalu bertambah, sebagai contoh pertambahan sampah di
Palembang kurang lebih 1200 ton/hari, apa efek yang timbul (bahaya laten) dari
kondisi tersebut?
Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki visi Indonesia bebas sampah 2020,
bagaimana hal tersebut dapat terwujud?
Jawab
:
Efek yang timbul (bahaya laten) dari kondisi
tersebut :
1. Global warming
Dari beberapa literatur yang telah saya baca,
tumpukan sampah yang banyak akan menimbulkan gas metana (CH4). Satu
ton sampah dapat menghasilkan 50 kg gas metana. Palembang mengalami pertambahan sampah 1200 ton/hari.
Hal ini berarti 1200 ton/hari x 50 kg/ton sehingga dihasilkan gas metan 60.000
kg/hari ataupun 60 ton/hari gas metana yang dapat dihasilkan. Gas metana
merupakan salah satu gas rumah kaca yang 21 kali lebih kuat daripada gas CO2.
Sehingga gas metana yang banyak tersebut akan terkumpul di atmosfer dan dengan
demikian panas matahari yang dipancarkan ke bumi saat akan dipantulkan lagi ke
luar bumi, akan terpantul lagi ke bumi. Sehingga suhu di bumi akan bertambah
karena panas terperangkap di atmosfer bumi. Dampak akan terasa langsung di
daerah sekitar tumpukan sampah. Lingkungan di sekitar tumpukan sampah akan
lebih panas daripada daerah yang tidak terdapat tumpukan sampah.
Global
warming sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Apabila panas bumi meningkat
maka akan terjadi pencairan es di kutub dan permukaan air laut akan meningkat
sehingga tidak menutup kemungkinan pulau kecil akan tenggelam. Global warming
menyebabkan lapisan ozon di atmosfer menipis sehingga sinar UV akan masuk tanpa
filter dari ozon. Dapat kita ketahui bahwa apabila terpapar sinar UV dalam
jangka panjang dapat menyebabkan kanker kulit. Suhu di bumi meningkat dan akan
menyebabkan penggunaan AC semakin banyak, sehingga global warming tidak dapat
dicegah.
2. Pencemaran Tanah
Komponen
tanah akan terganggu dan kualitasnya menjadi menurun. Hal ini disebabkan oleh
adanya zat kimia berbahaya yang tersimpan ataupun turun ke dalam tanah. Dengan
demikian tanah di sekitar tumpukan sampah tidak cocok dijadikan lahan untuk
bercocok tanam.
3. Pencemaran Air
Perairan di
sekitar tumpukan sampah sangat berbahaya karena adanya zat-zat kimia yang
terlarut. Zat-zat kimia berbahaya ini dapat larut ketika hujan sehingga akan
terbawa ke aliran perairan seperti sungai. Dengan demikian air sekitar tumpukan
sampah tidak baik untuk digunakan.
4. Pencemaran Air Tanah
Air dalam
tanah di bawah tumpukan sampah menjadi menurun kualitasnya akibat zat kimia
berbahaya. Sehingga tanaman sekitar lokasi menjadi tidak baik untuk dikonsumsi
dan juga bisa terjadi magnifestasi biologis. Air sumur di sekitar lokasi juga
sudah tercemar.
5. Pencemaran Udara
Pencemaran
udara yang terjadi berupa tersebarnya aroma yang tidak sedap dari tumpukan
sampah tersebut. Bau ditimbulkan akibat adanya bakteri yang tumbuh di tumpukan
tersebut. Sehingga bagi warga yang tinggal di daerah sekitarnya akan
membahayakan kesehatan apabila setiap hari terpapar.
6.
Merusak Estetika
Tumpukan
sampah tentu saja akan merusak pemandangan karena sampah termasuk sesuatu yang
sudah tidak diinginkan lagi oleh manusia. Tumpukan sampah yang tidak teratur
menjadi tidak nyaman untuk dipandang.
7. Banjir
Tumpukan
sampah dapat menyebabkan banjir karena sampah tidak terdegradasi dan terbawa
aliran air. Sehingga sampah dapat menumbat dan terjadi luapan air.
8. Krisis Lahan
Pada masa
sekarang ini lahan menjadi masalah yang sangat serius. Lahan tidak bertambah
sedangkan pertumbuhan manusia terus meningkat. Sehingga sudah banyak lahan yang
menjadi tempat tinggal. Dan jarang sekali ada yang mau lokasi tinggalnya
berdekatan dengan lokasi sampah. Sehingga keberadaan tumpukan sampah ini
menjadi masalah. Selain itu lahan untuk sampah hanya sedikit dan pertambahan
jumlah sampah sangat banyak. Sehingga sampah akan terus menerus menjadi
tumpukan.
9. Longsor
Pada tahun
2005 terjadi longsor di suatu tempat pembuangan sampah akhir di Indonesia. Hal
ini terjadi akibat adanya tumpukan gas metana yang mendesak keluar sehingga
tumpukan sampah tersebut meledeak dan menyebabkan longsor. Pada kejadian ini
terdapat korban jiwa kurang lebih 100 orang. Tentulah ini dampak yang sangat
membahayakan bagi lingkungan di sekitar tempat tumpukan sampah tersebut.
10. Dampak sosial
Keberadaan tumpukan sampah tentunya
akan berdampak pada keadaan sosial masyarakat di sekitarnya. Hal ini terjadi
karena tidak ada yang ingin rumahnya dekat dengan pembuangan sampah. Tentu saja
akan terjadi perselisihan antar penduduk.
11. Gangguan kesehatan
Tumpukan
sampah mengandung banyak bakteri sehingga dapat menjadi sumber penyakit. Lalat
dan nyamuk banyak di sekitar lokasi tersebut. Sehingga dapat menyebabkan
gangguan kesehatan, seperti diare, tifus, DBD. Hal ini dapat terjadi apabila
berada di ruang lingkup ataupun lingkungan yang kurang bersih. Tumpukan sampah
juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan karena adanya gas-gas beracun yang
dihasilkan dari proses degradasi ataupun pembusukan material organik maupun
oksidasi bahan anorganik. Pada lingkungan tumpukan sampah juga terjadi krisis
oksigen (O2) karena pada proses biologis dan oksidasi memerlukan
oksigen.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki
visi Indonesia bebas sampah 2020, bagaimana hal tersebut dapat terwujud?
1. Pengurangan jumlah sampah secara bertahap
Masyarakat
sudah terbiasa dengan penggunaan sesuatu yang menghasilkan sampah. Tentu saja
apabila program bebas sampah begitu saja dilakukan akan membuat masyarakat
merasa sulit. Tetapi apabila dilakukan dengan bertahap maka visi tersebut bias
saja berjalan. Misalnya dengan pengurangan pemakaian sampah plastik. Sampah
plastik merupakan sampah yang terdegradasi dalam jangka waktu yang lama.
Sehingga sampah plastik akan terus menumpuk. Apabila pemakaiannya dikurangi
maka secara bertahap volume sampah dapat berkurang.
2. Pengolahan secara benar
Sampah
harus dikelola dengan benar dan sesuai dengan kegunaannya. Hal ini dilakukan
agar tidak terjadi penumpukan sampah. Contohnya pengelolaan sampah plastik
dengan pirolisis yang menghasilkan minyak. Dengan demikian sampah yang
dihasilkan dapat berguna untuk kegiatan lainnya. Pengolahan plastik lainnya
berupa daur ulang plastik. Plastik yang tidak dapat digunakan lagi dapat diolah
ataupun didaur ulang sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat, contohnya ember,
kursi dan peralatan plastik lainnya. Kaca juga dapat didaur ulang sehingga
tidak terjadi penumpukan sampah kaca. Kaca dapat didaur ulang menjadi kaca
kembali walaupun komponennya tidak sebagus awalnya.
Sampah organik
juga dapat diolah dengan cara composting. Komposting merupakan cara untuk
membuat kompos dengan bahan organik. Karena sampah organik mengandung banyak
mikroorganisme. Sehingga sampah makanan ataupun pertanian dapat digunakan dan
tidak menumpuk. Selain itu juga pupuk sangat berguna untuk bidang pertanian.
3. Penggolongan sampah berdasarkan jenisnya
Selama ini
memang sudah dilakukan pemisahan tong sampah untuk sampah organik dan
anorganik. Namun kesadaran masyarakat untuk membuang sampah berdasarkan
jenisnya tersebut masih minim. Sehingga perlu dilakukan program yang lebih
gencar lagi agar masyarakat membuang sampah berdasarkan jenisnya. Dengan
demikian akan mempermudah untuk pengelolaan sampah tersebut. Sehigga sampah
dapat langsung diolah tanpa harus menjadi tumpukan terlebih dahulu.
4. Melakukan 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
-
Reuse
Reuse ataupun penggunaan kembali dapat
dikatakan sebagai langkah pasti dan sederhana yang dapat dilakukan oleh segala
lapisan masyarakat. Kita dapat menggunakan lagi barang-barang yang dapat
digunakan berulang. Misalnya kantong plastik yang sudah ada, dapat kita gunakan
lagi untuk membawa barang-barang. Dan kita mulai mengganti barang-barang sekali
pakai dengan barang yang dapat digunakan berkali-kali. Contohnya dengan
mengganti streofoam untuk bungkus makanan dengan kita membawa wadah sendiri
dari rumah sehingga wadah tersebut bias dicuci dan digunakan kembali tanpa
menghasilkan sampah. Sampah plastik yang tidak dapat digunakan lagi dapat
dijadikan kesenian, misalhnya plastik molto, rinso dapat dijadikan kerajinan
tangan pembuatan tas. Selain sampah yang digunakan menjadi berguna, lapangan
pekerjaan pun terciptakan dari hal sederhana ini. Contoh lain seperti
menggunakan kertas yang masih terdapat halaman yang kosong sehingga ketika
dibuang kertas tersebut memang sudah tidak bisa digunakan atau bagian untuk
digunakan sudah tidak ada.
-
Reduce
Reduce ataupun pengurangan sampah
dapat kita lakukan dimanapun. Mengurangi jumlah plastik yang digunakan dengan
membawa kantong belanja sendiri. Kita mulai mengurangi bahan sekali pakai,
misalnya streofoam untuk wadah makanan. Streofoam hanya bisa digunakan sekali
dan streofoam terdegradasi dalam jangka waktu yang lebih panjang dari plastik.
Sehingga streofoam lebih berbahaya daripada plastik.
-
Recycle
Recycle ataupun daur ulang merupakan
langkah untuk mengolah lagi sampah yang sudah ada. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, sampah platik, kaca dapat didaur ulang sehingga
menghasilkan sesuatu itu kembali.
5. Instalasi pengolahan sampah sederhana setiap komplek
Jika instalasi sampah dibangun setiap
komplek ataupun perumahan maka akan mengurangi volume sampah yang berpotensi
menjadi tumpukan. Contohnya seperti instalasi pengolahan sampah plastik dan
bahan organik. Sedangkan sampah lain dengan bahan kimia yang lebih kompleks
ataupun perlu penanganan khusu dikumpulkan pada suatu tempat yang khusus
mengolahnya.
6. Pembersihan lokasi sampah
Aliran air seperti sungai seringkali
menjadi jalur bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya untuk membuang sampah.
Sehingga sering dijumpai sampah dipinggiran sungai ataupun yang ikut terbawa
arus. Oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan sampah agar sungai menjadi
bersih dan masyarakat menjadi enggan untuk membuang sampah ke sungai tersebut.
Selain itu sungai yang bersih tanpa sampah akan lebih baik kualitasnya untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Alat pengolahan sampah modern
Visi bebas sampah akan terwujud
apabila terdapat alat pengolahan sampah modern yang dapat mengolah sampah dalam
jumlah besar dengan waktu singkat. Dengan demikian akan sebanding jumlah sampah
yang dihhasilkan dengan jumlah sampah yang diolah. Sehingga tidak ada
penumpukan sampah.
8. Peraturan pembuangan sampah
Selama ini belum ada peraturan khusus
untuk yang membuang sampah. Sehingga masih sering kita jumpai masyarakat yang
membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai. Jika peraturan dibuat dengan
adanya hukuman dan diawasi dengan khusus maka masyarakat akan terbiasa teratur
untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga tidak akan kita lihat lagi
sampah di sungai ataupun fasilitas umum lainnya.
9. Penyuluhan tentang sampah
Dengan adanya penyuluhan bahaya sampah
kepada masyarakat umum, maka masyarakat akan mengetahui mengenai sampah, baik
itu bahaya, dampak dan pengolahannya. Jika masyarakat sudah tau maka akan
timbul kesadaran untuk membantu program pemerintah dalam visi bebas sampah. Selain
itu juga dengan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat merubah kebiasaan
menghasilkan sampah dengan kebiasaan yang mengurangi volume sampah.