LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI
Pengaruh Pemberian Pupuk
Berupa Serbuk Teh Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan Keladi
NAMA : DIAH KUSUMA P.
MIKHA MEILINDA C.
SHAFIRA DIAN R.F. N.
WIDYA NINGRUM
ZAUJAH NURHANI Z.
KELAS : XII IPA 5
PEMBIMBING : KRISTINA KAROLINA S.Pt
DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI
SMAN
TITIAN TERAS H. ABDURRAHMAN SAYOETI
TAHUN
AJARAN 2012/2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia
merupakan Negara yang terkenal dengan kesuburan tanahnya. Dimana aneka tumbuhan
dapat hidup dengan bebas di alam. Indonesia merupakan Negara beriklim tropis,
yang dimana banyak tumbuhan dapat hidup dengan subur. Baik tumbuhan liar
ataupun tumbuhan yang dirawat sebagai tanaman hias.
Indonesia
memiliki iklim tropis yang merupakan hanya terdiri dari dua musim saja, yaitu
musim penghujan dan musim kemarau. Ditambah lagi di Indonesia terdapat banyak
gunung dan bukit yang merupakan tempat sumbernya unsur hara.
Unsur
hara dan mineral-mineral lainnya merupakan factor internal dalam kesuburan
tanah. Adapun unsure eksternalnya ialah sinar matahari, pupuk, dll. Dalam
kesempatan ini kelompok kami akan meneliti pengaruh pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan dilihat dari fakor eksternalnya yaitu pemberian pupuk
pada tanaman Sensivera.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini
ialah untuk memberitahukan kepada masyarakat luas tentang adanya pupuk kompos
yang aman, praktis dan lebih hemat yang dapat digunakan.
1.3 Manfaat Penelitian
Untuk
mengetahui salah satu cara pengolahan sampah organic yang biasanya dibuang.
BAB
II
Kajian
Pustaka
2.1 Teh
Pengertian Teh
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau
tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia
sinensis dengan air
panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau,
dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk
minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang
diseduh, misalnya, tehrosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak
mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum
terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis
teh yang paling populer di Indonesia[1].
Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh
di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara
penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.
Komposisi teh
Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari
berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan
teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses
oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat
kering atau sekitar 40 mg per cangkir),teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit
2.2
Keladi
Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari
genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae). Dalam
bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan
lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia). Keladi sejati
jarang membentukumbi yang membesar. Asal tumbuhan ini dari
hutan Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Penciri yang paling khas dari keladi adalah
bentuk daunnya yang seperti simbol hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan
mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi tidak pernah lebih daripada 1m.
Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai tanaman
hias pekarangan.
2.3 Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk
berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan
baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen
seperti hormon
tumbuhan membantu kelancaran
proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan,
dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan
kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat
makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi
tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis
pupuk organik adalah kompos.
2.4 Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak
lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara
artifisial oleh populasiberbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat,
lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003).
Sedangkanpengomposan adalah proses dimana bahan organik
mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang
memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat
kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat
terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang
seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator
pengomposan.
Sampah terdiri
dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan
organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan
merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk
dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke
tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakartamenghasilkan
6000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik.
Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya
adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh
masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk
organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi,
2005).
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Metode
yang digunakan pada penelitian ini ialah metode studi pustaka, dan penelitian.
3.2Tempat dan Waktu penelitian
Tempat penelitian : Rumah Mikha
Meilinda C.
Jangka penelitian dari tanggal
11-25 Agustus 2012
Dua kali pengamatan yaitu tanggal
18 dan 25.
Pengamatan pertama :
PengamaTanggal 18
Pukul 15.00 WIB
Pengamatan Kedua :
Tanggal 25
Pukul 16.00 WIB
3.3 Alat dan Bahan
Alat :
-
2 pot tanaman
-
Sekop
-
Gelas air minum kemasan 240ml
Bahan :
-
Air
-
Serbuk teh
-
Tanaman keladi
-
Tanah gembur
3.4 Prosedur
penelitian
a. Siapkan
2 pot tanaman keladi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian
b. Beri
nama pot1 dan pot 2
c. Untuk
pot 1, letakkan serbuk teh yang telah tidak digunakan lagi sebanyak 1 gelas
minuman kemasan 240 ml. Lalu ratakan serbuk teh hingga semua permukaan tanah
tertutup oleh teh
d. Pot
2 tidak diberikan apapun
e. Siram
tanaman sebanyak 1 gelas minuman kemasan 240 ml dengan jangka penyiraman 2 hari
sekali.
f. Catat
perkembangan tanaman setiap 1 minggu
BAB
IV
Hasil
dan Pembahasan
4.1 Hasil
Dari penelitian yang telah
dilakukan, maka peneliti mendapatkan hasil bahwa serbuk teh dapat membantu
pertumbuhan tanaman. Pada tanaman keladi yang diberi serbuk teh sebagai pupuk
komposnya selama satu minggu tingginya bertambah sebanyak 1,4 cm, sedangkan
pada tanaman keladi yang tidak diberikan serbuk teh hanya bertambah 0,7 cm.
Pada percobaan ini, tanaman keladi
yang diberi pupuk kompos serbuk teh mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan
lebih sehat. Daun tanaman keladi menjadi lebih sehat dengan ditandai melebarnya
daun dan warnanya yang menjadi sedikit lebih cerah, serta batang tanaman yang
agak sedikit lebih keras. Itu disebabkan karena fotosintesis yang dilakukan
tanaman berjalan dengan baik dan sempurna. Dimana asam amino pada serbuk teh
yang memiliki gugus NH2 memecah molekulnya menjadi nitrogen dan air
yang sangat membantu proses fotosintesis dan penyerapan makanan.
Fungsi serbuk teh disini ialah
dapat menggemburkan tanah dengan baik, karena serbuk teh mengandung air dan
dapat menjaga kelembapan tanah. Asam amino yang terdapat dalam serbuk teh juga
berfungsi dengan sempurna yang membantu fotosintesis dengan reaksi fiksasi
nitrogen.
Setelah minggu kedua penelitian,
didapatkan hasil bahwa tinggi batang tanaman keladi menaik 1,3 cm hingga
menjadi 2,7 cm pada tanaman yang diberi pupuk kompos serbuk teh, sedangkan pada
tanaman keladi yang tidak diberi serbuk teh hanya mengalami kenaikkan 0,5 cm
sehingga tingginya menjadi 1,2 cm.
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang didapatkan,
pemberian serbuk teh pada tumbuhan keladi memberi pengaruh terhadap
perkembangannya. Namun, pengaruh yang diberikan tidak terlalu terlihat jika
dibandingkan dengan tumbuhan yang tidak diberikan serbuk teh.
Salah satu kandungan yang terdapat
pada serbuk teh adalah asam amino. Dimana asam amino memiliki gugus NH2
dan kemudian asam amino yang diletakkan di atas tanah akan pecah molekulnya
menjadi Nitrogen dan air.
Nitrogen inilah yang membantu
tumbuhan berkembang lebih cepat karna nitrogen yang diserap oleh akar akan
menuju daun melewati jaringan floem. Dimana nitrogen akan diperlukan ketika
fotosintesis yang disebut dengan reaksi fiksasi nitrogen.
Karena serbuk teh memiliki
kandungan air yang banyak maka serbuk teh dapat membuat tanah menjadi lebih
gembur karena dapat melembabkan tanah serta dapat mengatur suhu tanah dengan
baik.
BAB
V
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan,
kami dapat menarik kesimpulan bahwa sampah organic yaitu serbuk teh dapat
digunakan sebagai pupuk kompos yang ekonomis. Dengan menghasilkan pertumbuhan
yang lebih baik. Pada jangka waktu dua minggu untuk tanaman keladi yang diberi
pupuk kompos serbuk teh mengalami pertumbuhan yang baik yaitu daunnya menjadi
lebih lebar dan cerah, batangnya yang semakin agak kokoh dan tingginya menaik
2,7 cm.
Untuk penelitian ini, kami
membutuhkan waktu yang cukup lama, karena dari bentuk fisiknya tidak terlalu
jelas perbedaan yang dihasilkan. Serbuk teh tidak mengandung zat yang dapat
mempercepat pertumbuhan tanaman.
Daftar
Pustaka
http://RahasiaSehatdanSukses11KandunganTehYang
Menyehatkan.htm
http://hoshikanoshi.blog.stisitelkom.ac.id/